Sabtu, 07 Januari 2012

QS Al-Ahqaf [46]:13-14

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan ‘Tuhan kami adalah Allah’, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya, sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Al-Ahqaf [46]:13-14) Bagi pribadi yang sedang mendekatkan diri dengan Al-Qur’an misalnya bertekad menjadi hafidz 30 juz, godaan yang sering menggelayuti adalah kekhawatiran terhadap masa depan, seperti maisyah, walimah, serta pertanyaan-pertanyaan bernada negatif yang lain. Ayat di atas menjelaskan bahwa tidak ada rasa takut dan sedhi bagi manusia yang berada di jalan Allah Swt. Ketika mau menghafal, motivasinya harus jelas dan motivasi itu harus terus diyakini.

Rasa takut dan khawatir biasanya disebabkan oleh mengambangnya visi dan misi serta kurangnya kepahaman terhadap bobot manfaat dari hafalan Al-Qur’an yang diperoleh. Tanpa disadari, perasaan kita telah dikuasai dan digelayuti oleh kecintaan berlebihan terhadap dunia. Seakan-akan kesuksesan itu hanya ditandai dengan uang dan materi yang banyak. Padahal kehidupan ini tidak
terlepas dari sunnatullah bahwa setiap manusia ada yang diberi rezeki yang banyak dan ada pula yang mendapat sedikit – sekalipun keduanya sama-sama aktif mencarinya dan dengan jumlah jam yang sama pula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar